Selasa, 23 Agustus 2011

semut kecil dibawah kaki industrialisasi

bukit itu bertutur pada pucuk2 cemara tentang nasib kawan'y yg kini dionani mesin2 industri. bukit itu mengabarkan pada pipit2 kecil tentang nasib dirinya yg sebentar lg digorok mesin gergaji. dan pipit2 itu melanjutkannya kepada para petani yg seolah mengerti bahasa rimba. namun para petani itu telah pasrah menunggu mati karena mereka hanya semut kecil dibawah telapak kaki industrialisasi. kemudian mereka hanya bernyanyi bersama pipit2 kecil dan silir angin bukit bagai sebuah lagu diiringi seribu biola yg begitu menyayat namun industri tak pernah punya hati dan nurani..... semoga sejarah mencatat kebiadaban ini....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar